PENGERTIAN
INDIVIDU
Dalam ilmu
sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak
dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai
kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan
individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih
dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.
PENGERTIAN
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan
(Growth) adalah dapat diartikan sebagai :
Perubahan
secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak terbalikkan
(Irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian
tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan
ukuran tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran
sel. Misalnya, dalam ukuran sel, jaringan, organ perkembangan (Development)
diartikan sebagai : Proses perubahan secara kualitatif atau mengikuti
pertumbuhan tanaman/bagian-bagiannya.Proses hidup yang terjadi di dalam tanaman
yang meliputi pertumbuhan, diferensiasi sel, dan morfogenesis. Misalnya,
perubahan dari fase vegetatif ke generatif.
Secara umum
pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang
merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot
menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami
diferensiasi.
MENYEBUTKAN
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dibedakan atas faktor luar dan
faktor dalam.
Faktor Luar
Nutrisi
(Makanan)
Umumnya
tumbuhan memerlukan makanan dari lingkungan yang berupa unsur-unsur mineral.
Unsur mineral ini berperan dalam penyusunan molekul organik. Beberapa unsur
mineral juga terdapat dalam bentuk ion anorganik dalam protoplasma. makanan
tersebut sebagai sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel.
Air
Air termasuk
senyawa utama yang dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air tumbuhan tidak bisa tumbuh.
Kekurangan air dapat menghambat aktivitas metabolisme.
Suhu
Tumbuhan
memerlukan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik yang disebut
suhu optimum. Suhu paling rendah dimana tumbuhan masih dapat hidup disebut suhu
minimum. Suhu paling tinggi di mana tumbuhan masih dapat hidup disebut suhu maksimum.
Kelembapan
Pengaruh
kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai pertumbuhan. Tanah dan udara
yang lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan. Kondisi lembap menyebabkan
banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini
mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai
ukuran maksimum dan tumbuhan bertambah besar.
Oksigen
Oksigen
berfungsi dalam reaksi metabolisme tumbuhan karena oksigen penting dalam
respirsi yang menghasilkan energi. Jika kekurangan oksigen, respirsi terganggu
dan energi berkurang sehingga pertumbuhan terganggu.
Cahaya
Cahaya
sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk berfotosintesis. Namun cahaya juaga
merupakan faktor penghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat
menguraikan auksin.
Faktor Dalam
Gen
Berfungsi
mengawasi reaksi kimia di dalam sel, terutama reaksi sintesis protein dan
sintesis enzim. Gen-gen yang terbawa oleh setiap kromosom dari suatu generasi
akan menentukan sifat generasi berikutnya.
Hormon
Disebut zat
tumbuh atau Fitohormon. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat
esensial yang dibuat pada bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi
di bagian tumbuhan lainnya. Misalnya di akar, batang, dan daun.
Hormon
ditemukan pada tahun 1928 oleh F.W. Went. Hormon tumbuhan yang telah diketahui
antara lain auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, dormin, kalin, dan asam
traumalin.
Auksin
Auksin
merupakan senyawa asetat dengan gugus indol.
Fungsi
auksin adalah sebagai berikut.
Ø
Mengembangkan sel-sel sehingga sel bertambah panjang.
Ø Merangsang
petumbuhan bunga dan buah
Ø
Mempercepat terjadinya diferensiasi di daerah meristem sehingga mempergiat
kambium membentuk sel-sel baru.
Asam indol
asetat (AIA) adalah zat tumbuh sintetik yang bermanfaat bagi pertanian, yaitu
untuk partenokarpi. Partenokarpi adalah tanaman yang menghasilkan buah tanpa
adnya penyerbukan dan pembuahan. Misalnya pada buah pisang, anggur tak berbiji,
jeruk tak berbiji, dan apel.
Giberelin
Giberelin
diperoleh dari jamur Giberelin fujikuroi atau Fusarium moniliformae. Giberelin
adalah suatu zat yang mempunyai pengaruh terhadp pemanjangan dan pembelahan
sel. Dalam perkembangan embrio dan kecambah, hormon ini merangsang lapisan
aleuron untuk mensintesis enzim amilase yang dapat memecah tepung dalam
endosperm menjadi glukosa.
Fungsi
giberelin adalah sebagai berikut.
Ø
Menyebabkan tanaman tumbuh raksasa.
Ø Membuat
tanaman berbunga sebelum waktunya.
Ø Merangsang
aktivitas kambium.
Ø
Menghasilkan buah tanpa penyerbukan.
Sitokinin
Sitokinin
banyak ditemukan pada jaringan yang aktif membelah. Fungsi sitokinin adalah
sebagai berikut.
Ø Merangsang
pembelahan sel dengan cepat.
Ø
Merangsanag pertumbuhan akar dan pelebaran daun.
Ø Merangsang
pertumbuhan ke arah samping pada pucuk.
Gas Etilen
Fungsi
etilen adalah sebagai berikut.
Ø
Mempercepat pemasakan buah.
Ø
Menyebabkan batang tumbuh menjadi tebu.
Asam Absisat
(Dormin)
Fungsi asam
absisat adalah sebagai berikut.
Ø Menghambat
pertumbuhan tumbuhan, sehingga berlawanan dengan fungsi auksin dan giberelin.
Ø Membantu
tumbuhan untuk bertahan pada kondisi lingkungan yang buruk dengan menunda
pertumbuhan (dormasi).
Kalin
Kalin
mempengaruhi pembentukan organ tumbuhan.
Berdasarkan
organ yang dipengaruhi, kalin dibedakan menjadi berikut.
Ø Rhizokalin
: mempengaruhi pembentukan akat
Ø Kaulokalin
: mempengaruhi pembentukan batang.
Ø Filokalin
: mempengaruhi pembentukan daun.
Ø Antokalin
: mempengaruhi pembentukan bunga.
Asam
Traumalin
Fungsi
traumalin adalah untuk penyembuahn luka. Jika tumbuahan mengalami luka, maka
luka tersebut dapat diperbaiki kembali. Kemampuan ini disebut restitusi atau
regenerasi.
PENGERTIAN
FUNGSI KELUARGA
Keluarga
berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti
“anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarga
inti (“nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian
Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI
(1998).
Kumpulan
beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa
berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
MACAM MACAM
FUNGSI KELUARGA
Fungsi
keluarga Dalam Masyarakat
Keluarga adalah
dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis). Dari
pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : – Unit
terkecil dari masyarakat – Terdiri atas 2 orang atau lebih – Adanya ikatan
perkawinan atau pertalian darah – Hidup dalam satu rumah tangga – Di bawah
asuhan seseorang kepala rumah tangga – Berinteraksi diantara sesama anggota
keluarga – Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing – Diciptakan,
mempertahankan suatu kebudayaan
Peranan
Keluarga Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai
peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : 1. Peranan
Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. 2. Peranan Ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya. 3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan
peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental,
sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas
Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya. 2. Pemeliharaan sumber-sumber
daya yang ada dalam keluarga. 3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya
sesuai dengan kedudukannya masing-masing. 4. Sosialisasi antar anggota
keluarga. 5. Pengaturan jumlah anggota keluarga. 6. Pemeliharaan ketertiban
anggota keluarga. 7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas. 8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Fungsi
Keluarga Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
1. Fungsi
Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak
untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi
Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana
keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi
Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman.
4. Fungsi
Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi
dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi
Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak
anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala
keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6. Fungsi
Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber
kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga
bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi
Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke
tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi
Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.
9.
Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diantara keluarga, serta
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
PENGERTIAN
KELUARGA
Keluarga
adalah satuan masyarakat terkecil yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk
social yang di tandai dengan adanya kerjasama dan kegiatan – kegiatan ekonomi.
PENGERTIAN
MASYARAKAT
a.
Pengertian masyarakat menurut :
• Drs. JBAF
Mayor Polak menyebut masyarakat (society) adalah wadah segenap antar hubungan
sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan
tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok.
• Kemudian
pendapat dari Prof. M.M. Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan
daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia.
b.
Penggolongan masyarakat
• Masyarakat
sederhana
Pola
pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Contohnya : berburu
dan menangkap ikan di laut merupakan pekerjaan kaum laki-laki. Sedangkan
mengurus rumah tangga dan membuat pakaian adalah pekerjaan kaum wanita.
• Masyarakat
maju
Memiliki
aneka ragam kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
DUA GOLONGAN
DALAM MASYARAKAT
Dalam
lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1.
Masyarakat non industry
ü Kelompok
primer
Kelompok
primer sering disebut juga kelompok “face to face group”, karena para anggota
kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih
dekat, lebih akrab. Tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa
simpati dan secara sukarela. Contoh : keluarga dan rukun tetangga.
ü Kelompok
sekunder
Kelompok
sekunder ialah antar anggota hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur
atas dasar pertimbangan yang rasional dan obyektif. Contoh : semua kelompok
sosial, perkumpulan-perkumpulan.
2.
Masyarakat industry
Durkheim
mempergunakan variasi pembagian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan
masyarakat, sesuai dengan taraf pengembangannya. Akan tetapi ia lebih cenderung
mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
(Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Otonomi
sejenis, juga menjadi ciri dari bagian / kelompok – kelompok masyarakat
industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian / keahlian khusus
yang dimiliki seseorang secara mandiri sampai batas – batas tertentu. Contoh :
tukang roti, tukang sepatu, mereka dapat bekerja secara mandiri.
MENJELASKAN
MAKNA INDIVIDU
Hubungan
antara individu dan masyarakat telah lama dibicarakan orang. Soeyono Soekanto
(1981, p.4) menyatakan bahwa sejak Plato pada zaman Yunani Kuno telah ditelaah
tentang hubungan individu dengan masyarakat. K. J. Veerger (1986, p. 10) lebih
lanjut menjelaskah bahwa pembahasan tentang hubung individu dan masyarakat
telah dibahas sejak Socrates guru Plato.
Hubungan
antara individu dan masyarakat telah.banyak disoroti oleh para ahli baik para
filsuf maupun para ilmuan sosial. Berbagai pandangan itu pada dasarnya dapat
dikelompokkan kedalam tiga pendapat yaitu pendapat yang menyatakan bahwa (1)
masyarakat yang menentukan individu, (2) individu yang menentuk masyarakat, dan
(3) idividu dan masyarakat saling menentukan.
Pandangan
yang pertama terhadap hubungan antara masyarakat dan individu didasarkan bahwa
masyarakat itu mempunyai suatu realitas tersendini. Masyarakat yang penting dan
Individu itu hidup untuk masyarakat. Pandangan ini berakar pada realisme yaitu
suatu aliran filsafat yang mengatakan bahwa konsep-konsep umum seperti manusia
binatang, pohon, keadaan, keindahan dan sebagainya itu mewakili realita luar
diri yang memikirkan mereka. Jadi di luar manusia yang sedang berpikir ada
suatu realitas tertentu yang bersifat umum. Oleh karena itu berlaku secara umum
dan tidak terikat oleh yang satu persatu. Jika mengatakan manusia itu makhluk
jasmani dan rohani, maka kita membicarakan setiap manusia terlepas dan manusia
yang manapun dan di manapun. Konsekuensi dari pendapat itu maka masyarakat itu
merupakan suatu realitas. Masyarakat memiliki realitas tersendiri dan tidak
terikat oleh unsur yang lain dan yang berlaku umum. Masyarakat yang dipindahkan
oleh seseorang itu berada di luar orang yang berpikir tentang masyarakat itu
sendiri. Sebelum individu ada masyarakat yang dipikirkan itu telah ada. Oleh
karena itu masyarakat itu tidak terikat pada individu yang memikirkannya.
Menurut K J Veerger (1986) ada tiga pandangan yang memandang masyarakat sebagai
suatu realitas yaitu pandangan holistis, organis dan kolektivitis.
Pandangan
holisme terhadap hubungan individu dan masyarakat. Istilah holisme berasal dan
bahasa Yunani, Holos yang berarti keseluruhan. Holisme memandang secara
berlebihan terhadap totalitas (keseluruhan) path kesatuan kehidupan manusia
dengan mengingkari adanya perbedaan di antara manusia. Keseluruhan dipandang
sebagai sesuatu hal yang melebihi dari bagian-bagian. Pandangan yang bersifat
holistis ini tampak pada pandangan Aguste Comte (1798 – 1853). Menurut Aguste
Comte masyarakat dilihat suatu kesatuan di mana dalam bentuk dan arahnya tidak
tergantung pada inisiatif bebas anggotanya, melainkan pada proses spontan
otomatis perkembangan akal budi manusia. Akal budi dan cara orang berpikir
berkembang dengan sendirinya. Prosesnya berlangsung secara bertahap, merupakan
proses alam yang tak terelakkan dan tak terhentikan. Perkembangan ini dikuasal
Oleh hukum universal yang berlaku bagi semua orang di manapun dan kapanpun Dan
pandangan Comte in dapat diketahui bahwa umat manusia itu dipandang sebagai
suatu keseluruhan, individu merupakan bagian-bagian yang hidup untuk
kepentingan keseluruhan.
Pandangan
organisme terhadap hubungan antara individu dan masyarakat. Organisme suatu
aliran yang berpendapat bahwa masyarakat itu berevolusi atau berkembang
berdasarkan suatu pninsip intrinsik di dalani dirinya sama seperti halnya
dengan tiap-tiap organisme atau makhluk hidup. Prinsip perkembangan ini
berperan dengan lepas bebas dari kesadaran dan kemauan anggota masyarakat.
Pandangan
hubungan antara individu dan masyarakat sesuai dengan konsep organisme muncul
dari Herbart Spencer (1985) diringkas oleh Margaret H Poloma (1979) sebagai
berikut:
1.
Masyarakat
maupun organisme hidup sama-sama mengalami pertumbuhan.
2.
Disebabkan
oleh pertambahan dalam ukurannya, maka struktur tubuh sosial (social body)
maupun tubuh organisme hidup (living body) itu mengalami pertambahan pula,
dimana semakin besar suatu struktur sosial maka semakin banyak pula
bagian-bagiannya, seperti halnya dengan sistem biologis yang menjadi semakin
kompleks sementara ia tumbuh menjadi semakin besar Binatang yang lebih kecil,
misalnya cacing tanah, hanya sedikit memiliki bagian-bagian yang dapat
dibedakan bila dibanding dengan makhluk yang lebih sempurna, misalnya manusia.
3.
Tiap bagian
yang tumbuh di dalam tubuh organissme biologis maupun organisme sosial memiliki
fungsi dan tujuan tertentu: “mereka tumbuh menjadi organ yang berbeda dengan
tugas yang berbeda pula”. Pada manusia, hati memiliki struktur dan fungsi yang
berbeda dengan paru-paru; demikian juga dengan keluarga sebagai struktur
institusional memiliki tujuan yang berbeda dengan sistem politik atau alconomi.
4.
Baik di
dalam sistem organisme maupun sistem sosial, perubahan pada suatu bagian akan
mengakibatkan perubahan pada bagian lain dan pada akhirnya di dalam sistem
secara keseluruhan. Perubahan sistem politik dari suatu pemerintahan demokratis
ke suatu pemerintahan totaliter akan mempengaruhi keluarga, pendidikan, agama
dan sebagainya. Bagian-bagian itu saling berkaitan satu sama lain.
5.
Bagian-bagian
tersebut, walau saling berkaitan, merupakan suatu struktur-mikro yang dapat
dipelajari secara terpisah. Demikianlah maka sistem peredaran atau sistem
pembuangan merupakan pusat perhatian para spesialis biologi dan media, seperti
halnya sistem politik atau sistern ekonomi merupakan sasaran pengkajian para
ahli politik dan ekonomi.
Dari uraian
tersebut di atas dapat diketahui bahwa menurut Spencer masyarakat dipandang
sebagai organisme hidup yang alamiah dan deterministis (bebas). Semua gejala
sosial diterangkan berdasarkan hukum alam. Hukum yang mengatur pertumbuhan
fisik tubuh manusla juga mcngatur pertumbuhan sosial. Manusia sebagai individu
tidak bebas dalam menentukan arah pertumbuhan masyarakat. Manusia sebagai
individu justru ditentukan oleh masyarakat dalam pertumbuhannya. Masyarakat
berdiri sendiri dan berkembang bebas dari kemauan dan tanggung ja anggotanya di
bawah kuasa hukum alam.
Hubungan
individu dan masyarakat berdasarkan kolektivisme. Menurut pandangan kolektif
masyarakat mempunyai realitas yang kuat. Segala sesuatu kepentingan individu
ditentukan oleh masyarakat. Masyarakat mengatur secara seragam untuk
kepentingan kolektif.
Menurut
Peter Jarvis (1986) yang dikutip oleh DR Wuradji MS (1988) Karl Mark, Bowles,
Wailer dan Illich tokoh paham kolektif yang berpendapat bahwa individu tidak
mempunyai kebebasan, kebebasan pribadi dibatasi oleh kelompok elite (kelompok
atas yang berkuasa) dengan mengatas namakan rakyat banyak.
Konsep
masyarakat kolektif ini diterapkan pada paham totalitas di negara-negara
komunis seperti RRC. Di dalam negara komunis individu tidak mempunyai hak untuk
mengatur kepentingan diari sendiri, segala kebutuban diatur oleh negara. Negara
diperintah oleh satu partai politik komunis. Dalam negara komunis ini makan,
pakaian, perumahan dan kerja diatur oleh negara, individu tidak punya pilihan
lain kecuali yang telah ditentukan oleh negara. Semua hak milik individu
seperti yang dimiliki orang-orang atau keluarga di negara kita ini tidak ada.
Hubungan
individu dan masyarakat menurut paham individualistis. Individualisme suatu
paham yang menyatakan bahwa dalam kehidupan seorang individu kepentingan dan
kebutuhan individu yang lebih penting dan pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
Individu yang menentukan corak masyarakat yang dinginkan. Masyarakat harus
melayani kepentmgan individu. Individu mempunyai hak yang mutlak dan tidak
boleh dirampas oleh masyarakat demi kepentingan umum.
Paham
individualisme juga disebut Atomisme. Atomisme berpendapat bahwa hubungan
antara individu itu seperti hubungan antar atom-atom yang membentuk
molekul-molekul. Oleh karena itu hubungan in bersifat lahiriah. Bukan kesatuan
yang penting tetapi keaneka ragaman yang penting dalam masyarakat.
Pandangan
individualistis ini yang otomistis ini berakar pada nominalisme suatu aliran
filsafat yang menyatakan bahwa konsep-konsep umum itu tidak mewakili realitas
dari sesuatu hal. Yang menjadi realitas itu individu. Realitas masyarakat itu
ada karena individu itu ada. Jika individu tidak ada maka masyarakat itu tidak
ada. Jadi adanya individu itu tidak tergantung pada adanya masyarakat.
J.J.
Rousseau (1712-1778) dalam bukunya “kotrak sosial” menjelaskan paham
liberalisme dan individualisme dalam satu kalimat yang terkenal: “Manusia itu
dilahirkan merdeka, tetapi di mana-mana dibelenggu” (Driarkara SY, 1964, p.
109). Manusia itu bebas (merdeka) dan hidup pada lingkungan sekitar dan
sesamanya. Hidup dalam lingkungan tertutup dari lingkungan dan sesamanya itu manusia
merasa bahagia. Masyarakat hanya merupakan suatu kumpulan atau jumlah orang
yang secara kebetulan saja berkumpul pada suatu tempat seperti butli-butir
pasir tersebut di atas. Tidak ada hubungan satu dengan yang lain. Masyarakat
terbina karena orang-orang yang kebetulan tidak berhubungan satu sama lain itu
berhubungan disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan, sehingga masing-masing
individu itu mengadakan kontrak sosial untuk hidup bersama. Bentuk kerja sama
dalam hidup bersama itu dibatasi oleh kebutuhan masing-masing individu. Hanya
sampai pada batas tertentu saja individu itu hidup dalam masyarakat. Makin
banyak kebutuhan seorang yang dapat dtharapkan dari masyarakat maka hubungan
dengan masyarakat makin erat, sebaliknya makin sedikit kebutuhannya dalam
masyarakat makin renggang hubungannya dengan masyarakat.
Paham yang
memandang hubungan antara individu dan masyarakat dari segi interaksi. Dari
uraian tersebut di atas kita telah mengetahui paham totalisme dan
individualisme yang masih berpijak pada satu kutub. Paham totalisme berpijak
pada masyarakat, sebaliknya paham individualisme. Totalisme mengabaikan peranan
individu dalam masyarakat sebaliknya, paham individualisme mengabaikan peranan
masyarakat dalam kehidupan individu. Oleh karena itu kedua-duanya diliputi oleh
kesalahan detotalisme. Pabam individu memandang manusia sebagal seorang
individu itu sebagai segala-galanya di luar individu itu tidak ada. Jadi
masyarakat pun pada dasarnya tidak ada yang ada hanya individu. Sebaliknya
paham totalisme memandang masyarakat itu segala di luar masyarakat itu tidak
ada. Jadi individu itu hanya ada jika masyarakat itu ada. Adanya individu itu
terikat pada adanya masyarakat.
Paham yang
ketiga ini memandang masyarakat sebagai proses di mana manusia sendiri mengusahakan
kehidupan bersama mcnurut konsepsinya dengan bertanggung jawab atas hasilnya.
Manusia tidak berada
di dalam
masyarakat bagaikan burung di dalam kurungannya, melainkan ia bermasyarakat.
Masyarakat bulcan wadah melainkan aksi, yaitu social action. Masyarakat terdiri
dari sejumlab pengertian, perasaan, sikap, dan tindakan, yang tidak terbilang
banyaknya. Orang berkontak dan berhubungan satu dengan yang lain menurut
pola-pola sikap dan perilaku tertentu, yang entah dengan suka, entah terpaksa
telah diterima oleh mereka. Umumnya dapat dikatakan bahwa kebanyakan orang akan
menyesuaikan kelakuan mereka dengan pola-pola itu. Seandainya tidak, hidup
sebagai manusia menjadi mustahil. “Masyarakat sebagai proses” dapat dipandang
dari dua segi yang dalam kenyataannya tidak dipisahkan satu dengan yang lain
karena merupakan satu kesatuan. Pertama masyarakat dapat dipandang dari segi
anggotanya yang membentuk, mendukung, menunjang dan meneruskan suatu pola
kehidupan tertentu yang kita sebut masyarakat. Kedua masyarakat dapat ditinjau
dari segi pengaruh struktumya atas anggotanya. Pengaruh ini sangat penting
sehingga boleh dikatakan bahwa tanpa pengaruh ini manusia satu persatu tidak
akan hidup. Marilah kita perhatikan bagaimana jika pengaruh masyarakat yang
berupa kepemimpinan, bahasa, hukum, agama, keluarga, ekonomi, pertahanan,
moralitas dan lain sebagainya. Tanpa itu semua manusia satu persatu tidak akan
berdaya, ia akan jatuh ke dalam suatu keadaan, di mana-mana manusia tidak akan
berdaya dan manusia akan hancur oleh kekuatan-kekuatan alam dan nalurinya
sendin.
Hubungan
individu-masyarakat yaitu bahwa hidup bermasyarakat adalah ciptaan dan usaha
manusia sendiri. Manusia berkeluarga, ia berkelompok. Selalu membuat sesuatu
dan berbuat. Keluarga, kelompok, masyarakat dan negara tidak merupakan
kesatuan-kesatuan yang berdiri di luar. Mereka ada usaha manusia, yang terus
dipertahankan, dipelihara, ditunjang, atau apabila perlu-diubahkan atau diganti
oleh manusia. Mereka adalah bagian hidupnya. Mereka adalah bentuk perilaku yang
tergantung dari dia. Hidup bermasyarakat yang diusahakan dan diciptakan
sendiri, bertujuan untuk memungkinkan perkembangannya sebagai manusia. Sebab
tanpa masyarakat tidak ada hidup individual yang manusiawi. Jadi manusia
sekaligus membentuk dan dibentuk oleh hasil karyanya sendiri, yaitu masyarakat.
Manusia tidak bebas dalam arti bahwa ia bebas memilih antara hidup sendiri atau
hidup berbagai dengan orang lain. Ia harus hidup berbagai agar tidak hancur.
Tetapi cara dan bentuk hidup berbagai itu ditentukannya dengan bebas. Tidak ada
satu pola kebudayaan yang mutlak dan universal. Jadi ada relasi timbal balik
antara individu. Di satu pihak individu ikut membentuk dan menegakkan
masyarakat, dan ia bertanggungjawab. Di lain pihak masyarakat menghidupi individu
dan oleh karenanya bersifat mengikat bagi dia.
MAKNA
KELUARGA
Suatu
kelompok yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak – anaknya.
MAKNA
MASYARAKAT
Yaitu
sekelompok masyarakat yang mendiami suatu wilayah di dalam sebuah Negara.
HUBUNGAN
ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
• Hubungan
individu dengan dirinya sendiri
Hubungan
individu dengan diri sendiri terdapat 3 sistem kepribadian, yaitu ID ( ES ),
EGO dan SUPER EGO. Jika EGO gagal menjaga keseimbangan antara dorongan dari ID
dan larangan dari SUPER EGO maka individu akan mengalami konflik batin terus –
menerus.
• Hubungan
individu dengan keluarga
Hubungan
individu dengan keluarga terdiri dari hubungan biologis, psikologis dan social.
• Hubungan
individu dengan lembaga
Hubungan
individu dengan lembaga terdiri dari nilai – nilai dan norma – norma.
• Hubungan
individu dengan komunitas
Hubungan
individu dengan komunitas atau sosialisasi terdiri dari penyebaran nilai dan
budaya.
• Hubungan
individu dengan masyarakat
Hubungan
individu dengan masyarakat sebagai lingkungan makro terdiri dari sifat – sifat
makro ( mencakup komunitas, keluarga, lembaga dan individu ), lebih bersifat
abstraksi.
• Hubungan
individu dengan nasion atau jiwanya
Nasion
adalah suatu jiwa, asas spiritual dan solidaritas yang terbentuk oleh perasaan.
Hubungan individu dan nasionnya itu sendiri merupakan posisi dan peranan yang
ada pada diri sendiri
Urbanisasi
- Pengertian
urbanisasi
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa arti Urbanisasi merupakan
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi menjadi masalah yang cukup
serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa
dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung
dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, dan lain-lain.
Proses
terjadinya urbanisasi
Proses
Terjadinya Urbanisasi di karenakan faktor urbanisasi, antara lain factor –
factor urbanisai di bagi menjadi 3 yakni :
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi
lebih baik dan berkualitas
B. Faktor
Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat
asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan
pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C.
Keuntungan Urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga
suatu daerah
4. Mengimbangi masyarakat kota dengan
masyarakat desa